Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW
mtsnberbek.com - Suatu hari di perempatan kota Yastrib -yang kini bernama Madinah- duduklah seorang yahudi tua yang buta matanya. Sambil meminta-minta ia tak henti-hentinya berucap; “wahai penduduk Yastrib jangan percaya dengan Muhammad, ia tukang bohong, ia tukang sihir”. Setiap waktu orang tua itu selalu mengulang-ulang ucapannya dan itulah pekerjaan yang ia lakukan setiap hari.
Pada setiap waktu makan siang tiba ia selalu mendapat kiriman rantang makanan dari seseorang. Suatu waktu, pada saat rantang makan siangnya tiba, sambil terus menghujat Muhammad, ia merasakan ada perubahan menu dan rasa pada makan siangnya hari itu dari hari biasanya. Rupanya yahudi tua ini cukup peka, ia buru-buru mencari si pengantar rantang. Setelah ia mendapati si pengantar, ia bertanya; “kemana orang yang biasa mengantarkan rantang makan siangku?”. Di jawab oleh si pengantar; “ada”. Namun si tua buta penasaran dan terus mendesak kemana si pengantar rantang makanannya, ia tahu bahwa sekarang yang mengantar rantang makanan untuknya adalah orang lain dari biasanya.
Terus-menerus didesak akhirnya si pengantar berterus terang; “ Orang itu telah tiada”. Bapak tua buta itupun bersedih karena ia merasa berhutang budi. Si pengirim rantangpun menambahkan;“Bapak tau orang yang berhari-hari, berbulan-bulan tanpa kenal lelah mengantarkan makanan kepada bapak?, Ia adalah orang yang selalu dihujat, dimaki dan difitnah oleh bapak.” Mendengar penjelasan itu si yahudi tercengang sambil bertanya; “Jadi orang itu adalah Muhammad? orang yang selalu saya sebut tukang bohong dan tukang sihir.” Si pengantarpun menjawab; “betul, ia adalah Muhammad, Nabi dan rasul yang di utus Allah”. Mendengar penjelasan itu yahudi tua itu menangis meraug-raung. Ia menyesal dan merasa malu atas tindakannya kepada Muhammad. Lalu yahudi itupun bertanya; “kamu siapa?” si pengantar rantangpun menjawab; “Saya sahabatnya Abu Bakar, sebelum Muhammad meninggal ia berwasiat agar meneruskan mengirim makanan kepada orang tua buta di perempat jalan”.
Kisah di atas menjadi penting kita renungkan pada peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW kali ini. Bagaimana akhlak nabi menghormati orang yang berbeda keyakinan tapi tidak kehilangan semangat perjuangan. Bangsa Indonesia dengan ragam suku, bangsa dan keyakinan harus meneladani akhlak nabi tersebut. Perbedaan tidak menjadi hambatan untuk saling beraudara bahkan perbedaan bisa mendatangkan rahmat bagi kita semua.
Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H.
© 2015 mtsnberbek.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar