Selamat Datang di Blogsite MTs Negeri Berbek - Mewujudkan Insan MUTTAQIN (Mandiri, Unggul, Taqwa, Terampil, Amanah, Qur'ani dan INovatif #mtsnberbek.com

Rabu, 10 Juni 2015

ADZAN DAN IQAMAH UNTUK BAYI BARU LAHIR




Bayi
Ulama sepakat bahwa sunnah hukumnya mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri pada bayi yang baru dilahirkan. Kesunnahan ini dapat diketahui dari sabda Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Ubaidillah bin Abi Rafi’ :
عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ رَافِعٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذَّنَ فِيْ أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ حِيْنَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلاَةِ
“Dari Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya, ia berkata : Aku melihat Rasulullah SAW, membacakan adzan di telinga Husein bin Ali RA, ketika Siti Fatimah melahirkannya dengan adzan shalat” (Sunan Abu Dawud No. 4441).
Dalam hadits lain beliau bersabda:
مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُوْدٌ فَأَذَّنَ فِيْ أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ فِيْ أُذُنِهِ الْيُسْرَى لمَ ْتَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ ( الأذكار النووي ص:)۲٥٣
“Barangsiapa yang dilahirkan untuknya seorang anak kemudian dia mengazankannya di telinga kanannya dan meng-iqamahkannya di telinga yang kiri maka tak akan diganggu oleh syetan Ummi Sibyan”. (Syekh Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Azkar An-Nawawi Halaman 253).
Mengenai keutamaan dan fadhilahnya, sayyid Alwi al-Maliki menyatakan :
الأَوَّلُ فِعْلُهُ فِيْ أُذُنِ الْمَوْلُوْدِ عِنْدَ وِلاَدَتِهِ فِيْ أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَالإِقَامَةُ فِيْ أُذُنِهِ الْيُسْرَى وَهَذَا قَدْ نَصَّ فُقَهَاءُ الْمَذْهَبِ عَلَى نَدْبِهِ وَجَرَى بِهِ عَمَلُ عُلَمَاءِ الأَمْصَارِ بِلاَ نَكِيْرٍ وَفِيْهِ مُنَاسَبَةٌ تَامَّةٌ لِطَرْدِ الشَّيْطَانِ بِهِ عَنِ الْمَوْلُوْدِ وَلِنُفُوْرِهِمْ وَفِرَارِهِمْ مِنَ الأَذَانِ كَمَا جَاءَ فِي السُّنَّةِ (مَجْمُوْعُ فَتَاوِيْ وَرَسَائِلُ، ۱۱۲
“Pertama (yang harus dilakukan adalah) melantunkan adzan di telinga kanan anak yang baru dilahirkan dan iqamah di telinganya yang kiri. Para Ulama telah bersepakat bahwa perbuatan ini tergolong sunnah. Dan mereka telah mengamalkan hal tersebut tanpa seorangpun yang mengingkarinya. Perbuatan ini mengandung hikmah untuk mengusir syetan dari anak yang baru dilahirkan itu, karena syetan akan lari ketika mendengan adzan, sebagaimana keterangan dalam hadits Nabi Muhammad SAW”. (Majmu’ Fatawi Warasail, 112).
Sedang iqamah disunahkan dibaca pada telinga bayi sebelah kiri, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits berikut:
مَنْ وُلِدَ لَهُ فَأَذَّنَ فِيْ أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ فِيْ أُذُنِهِ الْيُسْرَى لَمْ يَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ
“Barangsiapa yang dikaruniai anak, kemudian dia melantunkan adzan di telinga bayi sebelah kanan dan iqamah pada telinga kiri, maka tidak akan diganggu oleh syetan” (Riwayat Ibnu Sinni).
Menjadi jelas bahwa melantunkan adzan dan iqamah di telinga bayi yang baru dilahirkan hukumnya sunnah. Dan diantara fungsinya adalah mengusir syetan pengganggu pada bayi tersebut.
Setelah adzan dan iqamah disunnahkan pula untuk membaca do’a berikut :
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَّهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَّمَّةٍ
Artinya : “Aku memohon perlindungan untukmu (bayi) dengan kalimat- kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan hewan yang berbisa, dan dari setiap pandangan mata yang berbahaya”.



                                                                                         Copyright © 2015 mtsnberbek.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#mtsnberbek.com Terima Kasih Anda telah berkunjung di Blogsite kami - Jadilah orang pertama di antara teman-teman yang menyukai ini. #MADRASAH LEBIH BAIK LEBIH BAIK MADRASAH
Copyright © 2015 MTs Negeri Berbek Kabupaten Nganjuk . Designed by Zayn Mohammad