Selamat Datang di Blogsite MTs Negeri Berbek - Mewujudkan Insan MUTTAQIN (Mandiri, Unggul, Taqwa, Terampil, Amanah, Qur'ani dan INovatif #mtsnberbek.com

Rabu, 30 Maret 2016

Debat Kusir 
Penyiar TV dan Mantan Salafi yang menjadi Kafir.
Ini merupakan video singkat debat kusir penyiar TV-Memri, Ms. Riham, (tanpa hijab) dengan Dr. Noha (berhijab). Dr. Noha semula tak mau menamakan dirinya dalam debat debat ini. Ia mengaku mantan pengikut fanatics 'Salafi-wahabi' yang berbalik menjadi 'secular' dan dapat dikatakan murtad serta 'kafir'.
Perdebatan ini menjadi pelajaran penting bagi kita bahwa pengalaman spriritual atau 'tasawuf' seseorang tak dapat dipaksakan melalui penekanan praktis syari'ah sebagiamana pengalaman Dr. Noha (saat masih menjadi bagian Salafi / Wahabi).
Satu sisi sang penyiar mengaku beriman (Muslim -Mukmin) tetapi tidak sepenuhnya menaati syari'ah, salah satu indikasinya adalah tak menutup rambut (aurat) atau 'tidak berjilbab'. Walaupun tanpa memakai hijab/jilbab ia mendukung diberlakukanya hukum syariah Islam yang menyeluruh.
Sedangkan mantan Salafi Wahabi (Dr. Noha) tentunya sudah jenuh dalam kungkungan doktrin syari'ah tanpa di-imbangi oleh pengalaman spiritual (tasawuf) sehingga ia malah berbalik menjadi orang 'kafir'. Indikasi kekafiranya adalah: ia menyangkal (mendustakan) kenabian dan kerasulan Muhammad. SAW dan tidak percaya bahwa Al-Qur'an adalah 'wahyu' dari Allah SWT yang dibawa oleh Jibril untuk Nabi Muhammad SAW. Doa dan kebaikan hatinya (saat menajdi salafi) tak merubah taqdir Tuhan, do'anya tak pernah dikabulkan Tuhan smile emotikon.
Mungkin Dr. Noha berfikir, Tuhan pun harus taat kepada syariah (aturan-hukum) yang dibuatNYA sendiri, (sebagaimana perjuangan Salafi menegakkan syariah) yakni barang siapa berdoa harus dikabulkan. Karena Tuhan sendiri yang berjanji, dalam salah satu firmanya : "Bedo'alah maka Aku (Tuhan) akan menjawabmu" smile emotikon. (Pengertian tanpa tasawuf Dr. Noha menuntut Tuhan mengabulkan do'anya) smile emotikon
Sebagaimana diketahui, manhaj aqidah taukhid Salafi Wahabi membagi tiga dimensi ke-esaan Tuhan : 1 Tauhidur-rububiyah, 2 Tauhid al-uluhiyah, 3, Tauhid al-asma wash-shifat, yang tidak mengenal 'Tasawuf' bahkan menganggap para Sufi itu tersesat.
Sedangkan Aqidah, model yang diikuti oleh Muslim Nusantara Indonesia dan sunnah wal jamaah adalah pemikiran-pemikiran aqidah yang dikembangkan oleh Abu Hasan al-‘Asy’ari dan Abu Mansur al-Maturidi. Pada bidang Fiqh, mengikuti model pemikiran dan metode istinbat hukum yang dikembangkan empat imam madzhab (aimmat al- madzahib al-arba’ah) yaitu madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Sedangkan dibidang Tasawwuf mengikuti model yang dikembangkan oleh Abu Hamid al-Ghazali dan Al-Juwaini al-Baghdadi. Prinsip dasar aqidah ini berbeda dengan dan atau ditolak oleh kaum Salafi Wahabi.
Inilah debat kusir antara mereka:
(P) Penyiar Radio Ms. Riham: Sebenarnya anda bukan hijaber kan?
(H) Hijaber - Dr. Noha: Bukan, saya bukan orang yang bisa memakai hijab.
P: Anda menutup kepala dengan tujuan untuk apa?
H: Saya menggunakan hijab ini untuk menyembunyikan nama saya dan kepribadian saya. Saya mengkhawatirkan keselamatan jiwa saya (dari ancaman-red). Saya tidak ingin terbunuh seperti Mr. Faraq Foda (Faraq Foda [فرج فوده] dibunuh di Mesir, 8/06/92 oleh extermist karena dianggap menyebar secularisme - Red). Dan juga (berhijab ini) menjaga perasaan keluarga saya yang sangat agamis. Tentu saya tidak ingin melukai perasaan mereka saat saya bicara yang terkait khusunya dengan Agama (Islam) yang tentu saja membuat mereka kecewa, jadi saya menjaga identitas pribadi saya (dengan hijab ini).
P: Saat ini semua orang Mesir kecewa denngan Anda.
H: Justru sebaliknya, saya melakukan ini (menulis dan propaganda secularisme-red) demi kemaslahatan masyarakat Mesir. Dan tetapi saya bukan;ah orang atheis.
P: Namun Anda mengatakan Al-Qur'an itu itu (berisi) kebohongan.
H: Saya mengatakan bahwa Muhammad lah yang telah mengarang Al-Qur'an. Bukan hanya Muhammad, tetapi semmua kitab-kitan suci (adalah karangan manusia-red)
P: OK, Anda tidak percaya bahwa Nabi kita Muhammad SAW. merupakan seorang Rasulullah.
H: Saya percaya bahwa dia adalah orang yang jenius. Seorang jenius, pembaharu,panglima militer dan orang hebat. Namun dialah yang mengarang Al-Qur'an. Tidak ada yang namanya 'wahyu' dan juga tidak ada yang namanya (malaikat) 'Jibril' (pembawa wahyu). Inilah point terpenting yang saya sebutkan, tidak ada yang namanya (malaikat) Jibril.
P: Tapi Anda meyakinkan (Orang Mesir melalui ajaran Anda) bahwa dia (Muhammad) bukan Rasul.
H: Saya katakan kepada Anda bahwa tidak ada yang namanya wahyu.
P: Saya tidak berbicara tentang wahyu. Tapi apakah (menurut Anda) Muhammad SAW bukan Rasul?
H: Tentu dia bukan Rasul, jika tidak ada wahyu, tidak ada Jibril pastinya dia bukan Rasul. Otomatis.
P: Dari mana Anda menyimpulkan ini?
H: Karena tidak ada yang namanya Jibril, tidak ada yang membawa kalam Tuhan kita untuk manusia, adalah Jibril. Dan jika Jibril adalah mitos belaka dengan demikian tidak ada wahyu.
P: Dari mana Anda berkesimpulan bahwa Jibril hanya mitos?
H: Yaitu tidak adanya dalil (bukti ilmiah-red) atas keberadaan Jibril.
P: Saya berikrar bahwa sesungguhnya Sayyidina Mukhammad SAW adalah Rasulullah.
H: Apa itu?
P: Dan saya juga beriman dengan setiap kalimat, seluruh huruf dan seluruh isi Al-Qur'an.
H: Namun Anda berbeda. Saya - saya ....
P: Dimana perbedaanya?
H: Saya akan jelaskan dimana perbedaanmu. Perbedaan antara orang Islamiin dan Anda Riham.Orang Islamiin memiliki kemauan ingin mengamalkan seluruh detail ajarannya syariah.
P: Saya juga. Namun saya tidak sepakat dengan orang yang membunuh orang-orang yang tidak menjalankan syariat Allah.
H: Tidak, tetapi...
P: Saya berharap syari'at Allah dipraktikkan dalam segala hal. Miras diharamkan (dilarang-red), tempat hiburan (ma'siat) ditutup. Saya muslimah maka saya wajib menjalankan syari'atnya.
H: Jika demikian, apakah Anda setuju tangan pencuri dipotong?.
P: Tentu saja.
H: Sungguh?
P: Iya.
H: Sejujurnya ini tidak boleh (terjadi), faktanya ini tidak manusiawi.
P: Tangan pencuri dipotong, pezina dirajam (lempar batu-red).
H: Tidak-tidak, ini ungkapan yang tidak manusiawi.
P: Saya setuju jika (hukum) Islam dipraktikkan dalam segala aspek dalam kehidupan tidak akan terjadi kejahatan.
H: Tidak tidak. Bagaimana Anda bisa membela sebuah mitos? Jibril hanya mitos.
P: Hak anda mengutarakan pendapat, tapi anda tidak berhak mengatakan itu (Jibril) adalh mitos.
(Mitos adalah bahasa Yunani: μῦθος— mythos atau mite -bahasa Belanda: mythe- adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.)
H: Jibril adalah mitos.
P: Itu pendapat pendapat Anda.
P: Anda serius bahwa tidak percaya kewujudan Tuhan?
H: Tentu saya percaya!.
P: Kalau begitu mengapa kamu tidak berdo'a kepadaNYA?.
H: Tidak. Tidak. Saya berdoa tetapi DIA tidak menjawab (do'a saya).
P: Bagaimana logikanya, jika Anda percaya tetapi tidak berdo'a kepadaNYA?
H: Tidak. Karena Tuhan tidak akan pernah menjawab.
p: Bagaimana demikian?
H: Saya sering/banyak berdo'a tetap DIA tidak pernah menjawab.
P: Mengapa berfikiran Tuhan harus menjawab do'a Anda sedangkan ucapanmu/perilakumu demikian?
H: Tidak. Saya dulu adalah pengikut 'Salafi' (fanatic) dan Tuhan tidak mengabulkan do'a saya.
P: Tentu saja kerana hati Anda tidak bersih.
H: Hatiku dulu bersih tak bercacat.
P: OK, tapi Tuhan selalu mengabulkan do'a saya. Jika demikian apa pendapat Anda?.
H: Bukan, itu bukan dikabulkan tetapi hanyalah ...
P: Apakah kebetulan saya mendapatkan sesuai yang saya panjatkan?.
H: Kadang Anda mendapatkan dan kadang tidak. Mustahil dikabulkan 100 persen.
P: Tidak. Tuhan mengabulkan sesuai yang saya panjatkan.
H: Jika Anda memanjatkan doa meminta (uang) 1 juta pounds (Mesir) saya yakin tidak akan dikabulkan. Tidak. tidak akan dikabulkan.
P: Wallahi, Tuhan mengabulkan. Wallahi (Sumpah) Wallahi, Allah mengabulkan.
H: Anda juga berbicara tentang kebodohan.
P: Kamu yang bodoh. Yakin kamu mengatakan kebodohan tapi tidak mengakui. Saya wanita bodoh?
H: Tentu
P: Kalau begitu terimakasih. Berarti saya dan seluruh orang Mesir dan seluruh orang Arab bodoh itu bodoh.
Saya bangga dikatakan sebagai 'bodoh' jika karena percaya bahwa Muhammad SAW adalah Rasulullah.
H: Jika anda terus-terusan mengejek saya, saya akan berdiri dan pergi meninggalkan (studio) Anda.
P: Silahkan saja, keluar dari sini!
H: Apa?!!
P: Keluar!. .... copot microfone di luar sana!. Copot mic nya di luar sana.
H: Pelankan suara Anda! (Lebih sopanlah!).
P: Saya bilang, lepas mic nya di luar saja!
H: Anda tidak bisa bicara (seperti itu) kepada saya, Saya Doktor Noha. Sopanlah kepada Doktor Noha.
P: Copot microfone di luar!. Hai, Bung (penjaga studio-red) bawa dia keluar dari sini.
Silahkan keluar.
H: Saya menyesal sekali berbicara dengan wanita seperti ini.
P: Saya juga telah menyia-nyiakan waktu untuk orang gila.
OFF.
------
Debat Kusir telah usai.
Re interprated by Dardiri Zun
#mtsnberbek.com Terima Kasih Anda telah berkunjung di Blogsite kami - Jadilah orang pertama di antara teman-teman yang menyukai ini. #MADRASAH LEBIH BAIK LEBIH BAIK MADRASAH
Copyright © 2015 MTs Negeri Berbek Kabupaten Nganjuk . Designed by Zayn Mohammad